Selasa, 26 Agustus 2014

OSI Layer ( Pengertian dan Fungsi )

Pengertian 7 Layer OSI

7 Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI (Open System Inter Connection) yang merupakan kumpulan layer-layer yang  tidak  saling bergantungan namun  saling  berkaitan  satu  sama  lainnya, maksud dari pernyataan tersebut adalah masing-masing layer sudah mempunyai  tugas  dan tanggung jawab masing-masing dan  saling  mengisi satu sama lain, dan sama halnya dengan sebuah kerja sama kelompok. Jika salah satu dari layer  tersebut tidak digunakan berarti tidak akan  terbentuk  jaringan.

7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang  terdiri dari :

1.     Physical Layer
2.     DataLink Layer
3.     Network Layer
4.     Transport Layer
5.     Session Layer
6.     Presentation Layer
7.     Application Layer.
Dari ke 7 layer tersebut mempunyai 2 (dua) tingkatan layer, yaitu:
1.     Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, Data Link Layer, dan Network Layer.
2.     Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer .



Fungsi 7 Layers OSI :
 1. Physical Layer : Untuk mendefinisikan media transmisi jaring, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengkabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical Layer adalah NIC (Network Interface Card).
 2. Data Link Layer : Untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya MAC Address, dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti Hub, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch unmanage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi layer ini menjadi 2 layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
 3. Network Layer : Untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internet networking dengan menggunakan Router dan Switch layer 3 (Switch Manage).
4.  Transport Layer : Untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5. Session Layer : Untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.
6. Presentation Layer : Untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat diransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software) seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).


7. Application Layer : Sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protocol yang berada dalam layer ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Animated Purple Gitter Skull